Apa Itu Skizofrenia? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

Harianregional.com, GUNUNGKIDUL-Tahukah Anda apa itu Skizofrenia? Orang umum lebih mengenalnya sebagai penyakit jiwa? Tapi apa dan bagaimana gejalanya?

Skizofrenia secara harfiah bukan berarti ‘jiwa yang terpisah’ (schizein = terpisah; phrenia = jiwa), tetapi orang dengan skizofrenia dapat melihat dunia dengan cara yang berbeda dari orang di sekitar mereka. Mereka bisa mendengar/melihat/menghidu (mencium bau)/merasakan hal yang tidak dialami oleh orang lain (halusinasi), misalnya mendengar suara (yang cenderung menjadi halusinasi yang paling umum).

Pasien Skizofrenia terjadi di seluruh dunia. Penyakit ini mempengaruhi sekitar 1% orang semasa hidup mereka dan angka penyakit sangat mirip dari negara ke negara.

Kemunculan Tanda pertama dari skizofrenia biasanya muncul saat masa remaja atau awal masa dewasa, tetapi tanda tersebut juga telah diketahui muncul pada orang di atas 40 tahun.

Kelamin Laki-laki maupun wanita memiliki risiko menderita skizofrenia. Gejala pada pria cenderung muncul di usia yang lebih muda daripada wanita.

Gejala

• Gejala positif : misalnya halusinasi, delusi, pemikiran kacau, dan gelisah
• Gejala negatif : dapat dilihat sebagai perilaku yang 'hilang'. Misalnya kurang dorongan atau inisiatif
• Gejala afektif yang dapat mempengaruhi suasana hati, seperti pikiran depresi, kecemasan, kesepian atau ide bunuh diri.
• Gejala kognitif meliputi masalah dengan konsentrasi dan memori misalnya kurangnya perhatian, kelambatan pikiran, kurangnya tilikan (pemahaman & penerimaan) mengenai penyakit.

• Faktor genetik dan lingkungan atau cedera otak sekitar masa kelahiran mungkin berperan.
• Narkoba, termasuk ganja, juga telah dikaitkan dengan pemicu terjadinya skizofrenia dan gejala psikotik sementara.

• Bagi sebagian besar orang dengan skizofrenia, obat sangat penting untuk mengatasi gejala skizofrenia.
• Kesehatan Fisik dan Kesejahteraan
• Dukungan
• Tinggal dalam Keluarga

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif