by Zerita Karimah - Espos.id Lifestyle - Sabtu, 9 Maret 2024 - 19:08 WIB
Esposin, SOLO-Komikus animasi Dragon Ball, Akira Toriyama, dikabarkan meninggal dunia dikarenakan penyakit hematoma subdural akut, penyakit apa itu? Untuk menjaga kesehatan tubuh, simak ulasannya di info sehat kali ini.
"Kami sangat sedih memberitahukan pada kalian bahwa kreator manga Akira Toriyama telah meninggal dunia pada 1 Maret dikarenakan Hematoma Subdural Akut pada usia 68," ungkap Bird Studio pada Jumat (8/3/2024) dikutip pada Sabtu (9/3/2024).
Hematoma subdural sendiri merupakan jenis pendarahan yang terjadi di dalam kepala, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic pada Sabtu (9/3/2024). Ini terjadi ketika darah menumpuk di bawah dura mater, salah satu lapisan jaringan yang melindungi otak. Ini sering terjadi akibat cedera kepala dan bisa berakibat fatal seperti yang dialami Akira Toriyama.
Untuk tahu apa itu hematoma subdural akut ketahui bahwa hal ini berkembang dari sobekan pembuluh darah. Darah bocor keluar dari pembuluh yang robek ke ruang antara dura mater dan arachnoid mater. Pendarahan aktif ke dalam ruang ini disebut pendarahan Subdural. Sedangkan penumpukan darah ini merupakan hematoma subdural.
Kasus ini umumnya terjadi pada 1 dari 4 orang yang mengalami cedera kepala. Hematoma Subdural memiliki 3 tipe, akut, sub-akut, dan kronis. Pada kasus yang dialami Akira Toriyama merupakan hematoma subdural akut. Ini merupakan jenis Hematoma Subdural paling berbahaya. Gejalanya parah dan muncul segera setelah cedera kepala, seringkali dalam hitungan menit hingga jam.
Tekanan pada otak meningkat dengan cepat karena darah berkumpul. Jika tidak didiagnosis dan ditangani dengan cepat, seseorang dapat kehilangan kesadaran, mengalami kelumpuhan, atau bahkan meninggal. Beberapa gejala segera muncul setelah kepala terluka, namun ada yang berkembang sejalan waktu bahkan minggu hingga berbulan-bulan setelah cedera.
Untuk tahu apa itu hematoma subdural akut ketahui gejalanya berikut ini:
- Sakit kepala yang tak kunjung hilang, biasanya ini parah pada hematoma subdural akut. - Mual dan muntah. - Pengucapan terganggu (disartria). - Perubahan pada penglihatan. - Masalah keseimbangan atau kesulitan berjalan. - Lemah pada salah satu sisi tubuh.