style
Langganan

Aneka pilihan alternatif santapan saat berbuka puasa - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Lifestyle  -  Senin, 1 Agustus 2011 - 12:13 WIB

ESPOS.ID - HIDANGAN UNIK -- Salah satu sajian unik dari Omah Sinten. Di sebelah kanan terlihat bumbung atau tabung bambu yang menjadi wadah untuk masakan garang asem ayam. (JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri S)

Mau mencari pilihan santapan yang lebih istimewa saat berbuka puasa? Tak perlu bingung karena sangat banyak tempat makan di Kota Solo yang menyediakan beraneka hidangan istimewa serta suasana yang unik.

Omah Sinten Heritage Hotel dan Resto Ngarsopuro misalnya, punya hidangan khas yaitu ayam yang dimasak garang asem dalam wadah bumbung atau tabung bambu. Jika bersantap di tempat ini Anda tak hanya menikmati kelezatan makanan saat berbuka tapi juga pemandangan Pura Mangkunegaran Solo yang letaknya di seberang jalan. Tersedia pula makanan rumahan yang kerap menjadi hidangan para raja. Misalkan saja tumis waras wiris, singkong kompeni, jangan ndesa, daging lombok ketok dan lainnya.
Advertisement

General Manager Omah Sinten, Teguh Imam Prasetyo, mengungkapkan tak hanya nama makanan yang klasik. Chef yang meramu bahan-bahan segar dari sayuran dan daging ini sebelumnya belajar secara langsung kepada abdi dalem yang biasa memasak di keraton. Salah satu menu tumisan yang digemari raja yakni campuran sawi, taoge, wortel yang dipadu dengan rasa manis dan asam atau dikenal dengan tumis waras wiris.

“Mulai dari menyiapkan menu hingga eksekusi masakan, taste keratonnya tidak boleh hilang,” ungkap dia. Menyambut Ramadan tahun ini, Omah Sinten juga menyediakan dua menu buffet. Sajian yang ada di antaranya mi goreng jawa dan udang sambal pete. Dessert atau makanan penutupnya singkong kompeni. Singkong kompeni merupakan campuran antara ketela dan umbi ungu, dibentuk menyerupai lontong. Sajian ini makin nikmat saat saus karamel diguyurkan di atasnya.

Pilihan santapan unik lainnya ada di restoran Ayam Geprek dengan olahan daging ayam sebagai menu utamanya. Dewi, pegawai Ayam Geprek Cabang Solo, menuturkan kuliner asal Sragen ini berciri ayam digeprek atau dipukul agar tulangnya sedikit hancur. Soal rasa jangan ditanya, bumbu ayam goreng ini tak hanya meresap pada daging tetapi juga hingga tulangnya. “Bumbu makin merasuk saat ayam yang digoreng itu lantas digeprek ,” ujar Dewi berpromosi. Ayam Geprek berada di Jl Adisucipto, Karangasem, Laweyan, perbatasan dengan Colomadu.

Advertisement

Dina Ananti Sawitri Setyani

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif