by Bc - Espos.id Lifestyle - Jumat, 19 Februari 2021 - 15:42 WIB
Esposin, SOLO -- Kebiasaan ngedot pada anak ternyata menimbulkan bahaya yang orang tua jarang ketahui, salah satunya karies gigi.
Karies gigi pada anak ini menjadi salah satu masalah utama hingga saat ini. Bahkan, data menyebutkan 90 persen balita di Indonesia mengalami karies pada giginya.
Menurut dokter spesialis gigi anak RSUD Dr. Moewardi Solo, drg. Wisatu Setiatiek, MDSc., Sp KGA, penyebab tingginya penderita karies di Indonesia adalah karena faktor orang tua.
Baca Juga: 49 Paus Terdampar di Pantai Bangkalan Madura, yang Hidup Cuma 3
"Tingginya kasus karies juga disebabkan karena rendahnya pengetahuan orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut terutama penyebab utama terjadinya karies, rendahnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta motivasi yang rendah untuk merawat gigi yang mengalami karies," terang dia dalam rilis tertulisnya yang diterima Esposin pada Kamis (18/2/2021).
Apalagi ada anggapan di masyarakat mengenai gigi sulung anak tidak perlu dirawat akan akan digantikan oleh gigi permanen. Tentunya hal ini bisa membuat kasus karies pada gigi anak akan meningkat setiap tahunnya.
Baca Juga: Lengkap! Ini Harga Mobil Setelah Bebas Pajak, dari Avanza, Xenia, Ertiga hingga Brio
Ditakutkan jika karies tidak diobati segera maka akan menimbulkan rasa sakit pada gigi, gangguan penyerapan makanan, mempengaruhi perkembangan tubuh anak hingga hilangnya waktu sekolah karena sakit gigi.
Parahnya, akan terjadi kerusakan pada gigi sulung anak, atau biasa dikenal dengan rampan karies. Dan penyebab terbesar dari rampan karies adalah minum susu dengan botol atau dot.
Baca Juga: 5 Pantai Paling Indah yang Ada di Jawa Timur
Tak hanya itu, Wisatu juga menjelaskan bahwa karies pada anak juga bisa dikenali dengan bau mulutnya dan juga susah makan.
"Tanda tanda yang sering terjadi pada anak yang mengalami rampan karies adalah adanya kesulitan makan, anak sering mengemut makanan, sering mengeluh sakit gigi serta adanya bau mulut yang kurang sedap," ungkap dia.
Baca Juga: 5 Kota Penghasil Perempuan Cantik di Indonesia, Solo Masuk Hlo
Hal ini dikarenakan karies akan mengakibatkan gigi menjadi tidak nyaman dan sakit. Sehingga akan berpengaruh terhadap asupan gizinya, yakni anak menjadi sulit makan.
Baca Juga: Tak Semua Bisa! Ini Aturan Lengkap Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
"Rampan karies sering menyebabkan anak menjadi menangis dan rewel karena rasa sakit yang ditimbulkannya akibat sensitivitas dentin atau iritasi pulpa. Kesulitan makan yang dapat menyebabkan kurangnya asupan nutrisi pada anak dengan rampan karies akibat adanya gangguan fungsi pengunyahan terutama pada gigi geraham yang menyebabkan rasa sakit ketika mengunyah makanan," jelas dia.
Secara estetika pun akan kurang baik, gigi akan terlihat kotor menghitam dan tak enak dipandang. "Rampan karies juga dapat menyebabkan tampilan anak menjadi kurang manis bila dipandang, timbul kesan kotor yang menyebabkan estetika kurang baik, sehingga menyebabkan anak kurang percaya diri dan terganggu pergaulannya," bebernya.
Baca Juga: Nganggur? Baca Doa Agar Diterima Kerja Ini
Anak juga harus dilatih untuk menggunakan gelas untuk meminum susu pada waktu siang hari. Di dalam kehidupan sehari hari, anak juga diajarkan kebiasaan menyikat gigi secara teratur dan benar.
Orang tua harus rajin konsultasi dengan dokter gigi yang dilakukan secara teratur semenjak gigi anak tumbuh di dalam mulut.
Baca Juga: Sugar Daddy Indonesia Terbanyak Kedua di Asia, Prestasi atau Ironi?
Sebaiknya, pemeriksaan dilakukan enam bulan sekali. Akan tetapi, pada anak dengan rampan karies memerlukan kunjungan yang lebih banyak untuk melakukan perawatan gigi dan mulut secara menyeluruh dan tuntas.
Dan di RSUD Dr. Moewardi Solo kini sudah terdapat fasilitas pemeriksaan gigi oleh dokter spesialis kedokteran gigi anak yang bisa mengatasi karies pada buah hati Anda.
Baca Juga: 5 Pantai Paling Indah yang Ada di Jawa Timur
Bila ingin konsultasi lebih lanjut mengenai kesehatan gigi anak Anda bisa datang ke Klinik Gigi dan Mulut RSUD Dr. Moewardi Solo atau bisa konsultasi video call melalui Telekonsul dengan dokter spesialis pilihan Anda melalui nomor 081 1267 1881.
Artikel ini hasil kerja sama antara RSUD dr Moewardi Solo dengan Bank Jateng.