by Astrid Prihatini Wd Newswire - Espos.id Lifestyle - Minggu, 7 Maret 2021 - 17:00 WIB
Esposin, JAKARTA--Anak menderita konstipasi tentu sangat menyiksa anak. Orang tua sebaiknya mengetahui bagaimana mengatasi masalah tersebut.
Lalu bagaimana solusi saat anak menderita konstipasi? Simak ulasannya di tips kesehatan dan tips parenting kali ini. Sebelum ke solusi, ketahui dulu apakah penyebab konstipasi pada anak.
Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Hanifah Oswari, mengatakan 95 persen kasus konstipasi disebabkan fungsi organ bermasalah, sisanya disebabkan oleh kelainan organ.
"Orang tua harus observasi setiap hari apakah BAB anaknya lancar. Sebaiknya orangtua rutin memantau anak, atau bertanya apakah anak lancar buang air besar atau tidak?" ujarnya dalam diskusi daring Tentang Anak, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/3/2021).
"Orang tua harus observasi setiap hari apakah BAB anaknya lancar. Sebaiknya orangtua rutin memantau anak, atau bertanya apakah anak lancar buang air besar atau tidak?" ujarnya dalam diskusi daring Tentang Anak, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/3/2021).
Baca Juga: Waduh! Stunting dan Obesitas Masih Jadi Masalah Indonesia
Lalu bagaimana solusi saat anak menderita konstipasi?
Selain itu, dia mengingatkan mencegah anak menderita konstipasi jauh lebih baik daripada mengobati. Cara menghindarkan anak menderita konstipasi adalah memberikan cairan dan serat yang cukup.
Baca Juga: Benarkah India Mendekati Herd Immunity? Ini Faktanya
Dia mengingatkan, cairan dan serat yang cukup adalah langkah pencegahan untuk anak yang belum menderita konstipasi. "Tapi pada saat anak sudah konstipasi, serat justru membuat fesesnya lebih keras. Jadi serat diberikan saat sudah diberikan obat pelunak feses supaya dia maintenance-nya bagus. Jadi timing itu penting."
Dia menegaskan, pencegahan adalah hal terpenting. Bila semuanya belum berhasil, segera bawa anak ke dokter untuk mendapat obat pengurang nyeri saat BAB serta pelunak kotoran. Nantinya dokter akan memantau kondisi anak agar konstipasi tidak berkelanjutan.
Berikut ini langkah pencegahan supaya anak tidak menderita konstipasi seperti dikutip dari alodokter, belum lama ini:
Mengonsumsi cukup serat akan membuat tinja anak lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan. Selain itu, aneka makanan berserat di atas juga mengandung banyak nutrisi, seperti vitamin dan mineral, yang dibutuhkan oleh anak.
Ketika anak kurang minum, tekstur tinjanya akan menjadi lebih keras, sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan ketika BAB.
Oleh karena itu, Bunda perlu memenuhi kebutuhan cairan si kecil sehari-hari. Dengan memberikan anak cukup minum air putih, tekstur tinjanya akan menjadi lebih lunak, sehingga proses buang air besar menjadi lebih mudah.
Baca Juga: BTS Digandeng Unicef Lagi, Kampanye Setop Kekerasan Terhadap Anak
Untuk memilih jenis susu lain yang dapat Si Kecil konsumsi sebagai pengganti susu sapi, Bunda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter anak.