by Astrid Prihatini Wd - Espos.id Lifestyle - Minggu, 20 Februari 2022 - 17:35 WIB
Esposin, SOLO-Tes Covid-19 mandiri di rumah memang dianjurkan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat atau Inggris. Menurut CDC, swab antigen mandiri dapat membantu mengurangi persebaran Covid-19 di masyarakat, terutama pada kelompok rentan atau mereka yang belum mendapatkan vaksin.
Dengan melakuan tes antigen mandiri, Anda bisa mengetahui kondisi, mengantisipasi penularan, dan mengetahui apakah Anda perlu melakukan isolasi atau tidak. Badan kesehatan Britania Raya, NHS, bahkan mendorong masyarakat untuk melakukan tes mandiri dan melaporkan hasilnya sebagai upaya pelacakan penyebaran (tracing) Covid-19.
Meski begitu, kedua lembaga kesehatan ini tetap memperingatkan bahwa tes swab antigen di rumah perlu dilakukan dengan tepat, sesuai prosedur yang dilakukan tenaga kesehatan. Simak ulasan selengkapnya di info sehat.
Namun, Kementerian Kesehatan Indonesia hingga saat ini tidak merekomendasikan untuk melakukan swab antigen mandiri di rumah. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.447/2021, pemeriksaan swab antigen harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Pelaksanaan tes juga harus dilakukan di penyedia layanan swab antigen yang fasilitasnya memenuhi standar kesehatan, seperti puskesmas, klinik, rumah sakit, atau laboratorium medis, kecuali tempat tes di bandara udara, stasiun, dan terminal.
Namun, Kementerian Kesehatan Indonesia hingga saat ini tidak merekomendasikan untuk melakukan swab antigen mandiri di rumah. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.447/2021, pemeriksaan swab antigen harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Pelaksanaan tes juga harus dilakukan di penyedia layanan swab antigen yang fasilitasnya memenuhi standar kesehatan, seperti puskesmas, klinik, rumah sakit, atau laboratorium medis, kecuali tempat tes di bandara udara, stasiun, dan terminal.
Baca Juga: Diare Salah Satu Gejala Omicron
Selain itu, kualitas alat swab antigen perlu memenuhi standar rekomendasi penggunaan emergensi dari WHO, EMA, atau US-FDA. Alat swab antigen yang resmi digunakan oleh fasilitas kesehatan telah memiliki izin edar dari BPOM.
Tes swab antigen untuk Covid-19 yang dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keterampilan medis bisa menimbulkan sejumlah risiko berbahaya.
Berikut ini adalah beberapa risiko yang bisa muncul ketika swab antigen dilakukan secara mandiri di rumah seperti dikutip dari hellosehat.com pada Minggu (20/2/2022):
Baca Juga: Begini Cara Membaca Rapid Test Antigen Covid-19
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan alat usap yang berbentuk seperti cotton bud panjang. Akan tetapi, cara pengambilan sampel tidak semudah yang terlihat, terutama untuk sampel lendir di nasofaring. Alat usap perlu dimasukkan cukup dalam dari hidung hingga menyentuh langit-langit mulut. Pengambilan sampel swab antigen bisa sangat sulit dilakukan oleh sendiri. Namun, sekalipun dibantu orang lain, kesalahan pengambilan sampel tetap bisa terjadi.
Kesalahan yang paling sering terjadi adalah alat usap tidak sepenuhnya menjangkau nasofaring, tapi hanya ujung rongga hidung. Hal ini bisa terjadi karena reaksi dari rasa tidak nyaman membuat pengambil sampel terlalu cepat menarik alat usap, tanpa memutarnya terlebih dulu.
Akibatnya, sampel lendir tidak berhasil terambil, atau meskipun menempel pada alat jumlah sampelnya kurang. Kesalahan pengambilan sampel pada tes swab antigen mandiri juga bisa terjadi untuk sampel orofaring. Alih-alih mengambil sampel lendir di area tenggorokan dekat pangkal lidah, banyak yang malah mengambil sampel air liur yang terdapat di sekitar mulut.
Baca Juga: Hasil Rapid Test Antigen Menunjukkan Garis Samar, Apa Artinya?
Saat pengambilan sampel dari nasofaring gagal atau jumlahnya terlalu sedikit, pembacaan alat swab antigen bisa menunjukkan hasil negatif palsu (false negative). Artinya, meskipun tes menunjukkan hasil negatif, belum tentu Anda benar-benar tidak terinfeksi Covid-19.
Sama halnya dengan sampel air liur yang digunakan oleh alat antigen untuk mendeteksi Covid-19. Sampel air liur tidak efektif mendeteksi keberadaan SARS-CoV-2 karena virus ini melekat pada sel-sel di saluran pernapasan.
Oleh karena itu, swab tes antigen yang dilakukan secara mandiri di rumah sangat berisiko memberikan hasil pemeriksaan yang tidak tepat.
Baca Juga: Hasil Test Antigen Positif Covid-19, Pasien Dapat Pelayanan Telemedisin
Selain itu, perdarahan bisa terjadi ketika alat usap didorong terlalu keras sehingga tangkai alat mengenai pembuluh darah. Beberapa kemungkinan cedera lainya akibat kesalahan pengambilan sampel adalah iritasi rongga hidung atau kapas alat usap tertinggal di rongga hidung.
Jadi, pengambilan sampel haruslah dilakukan oleh orang yang memahami dengan baik anatomi lubang hidung dan tahu persis seperti apa metode yang aman.
Tidak seperti petugas kesehatan, Anda kemungkinan besar tidak mengenakan APD saat mengambil sampel untuk orang lain. Akibatnya, Anda bisa menularkan Covid-19 jika ternyata terinfeksi tapi tidak bergejala. Walaupun bisa membersihkan alat, cuci tangan, atau mengenakan sarung tangan dan masker, risiko penularan tetap ada jika tidak mengetahui secara pasti cara pengambilan sampel.
Karena memiliki banyak risiko, Anda sebaiknya tidak melakukan tes swab antigen sendiri atau tanpa bantuan petugas yang berkompetensi.