by Dewi Andriani Bisnis.com - Espos.id Lifestyle - Selasa, 10 November 2020 - 15:07 WIB
Esposin, JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang luas bagi perekonomian, tidak hanya di skala nasional tetapi juga di lingkup terkecil yakni keluarga.
Apalagi saat ini tak sedikit yang pendapatannnya berkurang bahka harus kehilangan mata pencaharian sehingga pengaturan keuangan yang tepat menjadi hal penting yan harus dilakukan.
Financial Trainer QM Financial, Emiralda Noviarti mengatakan ada 5 hal yang perlu dilakukan untuk mampu menjadi pahlawan financial dalam keluarga di tengah resesi yang terjadi saat ini akibat pandemi Covid-19. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan agar keuangan keluarga aman, seperti dilansir Bisnis.com, Selasa (10/11/2020).
Genjot Kepatuhan Pajak, DJP Jateng II Gandeng PMS
Ketika penghasilan dirasa bermasalah maka harus segera diatasi dengan mencari jalan keluar dengan menemukan peluang pintu penghasilan lainnya. Adapun cara yang dapat dilakukan yaitu dengan berdagang, menjadi seorang freelancer, atau mencari pekerjaan dari hobi seperti fotografer, menjadi blogger, dan lainnya.
Misalnya saja untuk cicilan utang maksimal 30 persen dari pendapatan, selanjutnya ada pula biaya rutin minimal 40 persen. Kemudian sisihkan juga pendapata untuk ditabung minimal 10 persen, selanjutnya untuk zakat atau sosial 2,5 persen, dan kehidupan pribadi maksimal 20 persen. Namun, selama masa pandemi ini ketika pendapatan berkurang maka ada pos budget yang harus dipangkas misalnya untuk kebutuhan pribadi, lifestyle atau biaya menongkrong.
“Kita perlu tetap berbelanja agar roda ekonomi terus berputar. Sisihkan juga untuk membantu sesama yang membutuhkan. Di masa ini kita memang harus berhemat tetapi juga bukan berarti harus mengerem semua pengeluaran yang terpenting atur pengeluaran sesuai kebutuhan,” ujarnya dalam konferensi pers virtual QM Financial, Senin (9/11/2020).
Berkreasi Di Tengah Pandemi Dengan Beragam Produk Fashion Lukis
“Sebelum melakukan investasi, perlu mengetahui terlebih dahulu tujuan investasinya apa, sambil mencari tahu faktor risikonya. Dengan mengetahui tujuan investasi maka jenis investasi yang diambil bisa disesuaikan sehingga bisa meminimalisir faktor risiko,” terangnya.