by Astrid Prihatini Wd Newswire - Espos.id Lifestyle - Sabtu, 3 April 2021 - 14:30 WIB
Esposin, JAKARTA--Sejumlah negara menangguhkan pemberian vaksin AstraZeneca pada kelompok non lasia. Keputusan ini diambil dilandasi sejumlah alasan.
Belanda misalnya. Negara Kincir Angin ini menangguhkan sementara pemberian vaksin AstraZeneca pada kelompok usia non lansia, di bawah 60 tahun, dengan alasan kehati-hatian. Hal ini seperti diungkapkan Menteri Kesehatan Hugo de Jonge.
Sementara Inggris juga mencatat 30 kasus baru terkait dengan pembekuan darah pasca divaksin AstraZeneca, tetapi disebutkan risiko vaksin tetap lebih kecil dibandingkan manfaatnya.
Baca Juga: 3 Kesalahan Pakai Masker Ini Bikin Perlindungan Enggak Efektif
Baca Juga: 3 Kesalahan Pakai Masker Ini Bikin Perlindungan Enggak Efektif
Berikut ini sejumlah negara yang menangguhkan vaksin AstraZeneca pada non lansia sebagaimana melansir detikcom, Sabtu (3/4/2021):
"Kebijakan ini didasarkan pada fakta bahwa laporan pembekuan darah yang menyebabkan ditangguhkannya penggunaan vaksin sementara di Prancis dan negara-negara Eropa lainnya kemarin, hanya terlihat pada mereka yang berusia di bawah 55 tahun," demikian penjelasan otoritas kesehatan Prancis.
Berkomunikasi dengan AstraZeneca, ia mendesak agar pihak perusahaan juga melakukan studi lebih lanjut terkait risiko dan manfaat vaksin Corona mereka pada usia di bawah 55 tahun.
Baca Juga: Penyakit Otak Misterius Landa Kanada, Ini Faktanya
Semua kasus pembekuan darah terjadi antara tujuh dan 10 hari setelah vaksinasi. Banyak dari mereka yang mengalami pembekuan darah berada di rentang usia 25 dan 65 tahun.
"Saya pikir sangat penting bahwa laporan Belanda juga diselidiki dengan baik. Kita harus sangat hati-hati," jelas de Jonge.
Baca Juga: Heboh Video Mesum Palopo, Apa Alasan Orang Merekam Aktivitas Intim?
Rencananya, rekomendasi baru vaksin AstraZeneca akan diberikan pada akhir April. Khusus untuk usia dewasa muda yang menerima vaksin AstraZeneca.
"Kami menghentikan vaksinasi menggunakan AstraZeneca bagi warga di bawah 60 tahun," ujar Menteri Kesehatan Dilek Kalayci yang menyinggung soal data baru terkait efek samping vaksin AstraZeneca.
Kebijakan mereka mengikuti langkah Jerman yang merilis data baru terkait peningkatan kasus pembekuan darah. Dalam laporan tersebut, kasus pembekuan darah terjadi di kepala, dikenal sebagai trombosis vena sinus.
Dikutip dari Deutsche Welle, pembekuan darah di kepala yang tidak biasa terjadi paling banyak dialami wanita dewasa.