Esposin, SOLO-Mumpung ini Jumat (4/2/2022) merupakan Hari Kanker Dunia, tak ada salahnya mengetahui lima jenis penyakit ini yang terbanyak diidap masyarakat di dunia. Simak ulasannya di info sehat kali ini.
Berdasaran riset Global Observatory Cancer pada 2020, ada lima kanker terbanyak diidap masyarakat di dunia. Apa sajakah?
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Di urutan pertama dari daftar lima jenis kanker terbanyak diidap masyarakat di dunia adalah kanker payudara. Kanker ini memiliki jumlah kasus baru (16,6 persen), diikuti kanker serviks (9,2 persen), kanker paru (8,8 persen), kanker colorectum (8,6 persen), dan kanker liver (5,4 persen), Plt. Direktur P2PTM Kebijakan Operasional Penanggulangan Kanker di Indonesia Elvieda Sariwati menilai jumlah kasus baru pada penyakit kanker di Indonesia cukup mengkhawatirkan.
"Secara kalau kita lihat populasi kita itu ada 273.523.621 penduduk maka, jumlah kasus baru itu ada 396.915 atau 5,4 persen. Jumlah kematiannya sekitar 234.511 kasus," kata Elvieda dalam Temu Media Hari Kanker Sedunia Tahun 2022, seperti dikutip dari Bisnis.com pada Jumat (4/2/2022).
Baca Juga: Minuman Ini Bisa Turunkan Kolesterol Sekaligus Hancurkan Sel Kanker
Dari semua jumlah kasus baru tersebut, Elvieda mengungkapkan 70 persen sudah dideteksi pada tahap lanjut. Menurutnya, apabila penyakit tersebut dideteksi lebih awal, bisa jadi tingkat kematiannya akan lebih menurun. Dia menuturkan poin penting untuk mengurangi jumpah pengidap kanker, yakni bagaimana kita mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini, terutama kanker payudara dan kanker serviks.
"Karena penyakit kanker payudara dan kanker serviks memiliki jumlah kasus baru yang paling banyak," imbuhnya.
Baca Juga: Manfaat Lain Buah Jeruk untuk Deteksi Kanker, Begini Caranya
Kementerian Kesehatan telah membuat strategi untuk menangani kedua kanker tersebut. Untuk kanker payudara, Elvieda menjelaskan ada tiga pilar yang digunakan sebagai strategi, yakni promosi kesehatan, deteksi dini dan tata laksana kasus. Untuk promosi kesehatan, dia berharap bahwa 80 persen perempuan usia 30-50 tahun dapat dideteksi dini kanker payudara di tahun 2024.
"Sebanyak 40 persen kasus diagnosis pada stage I atau II dan kita harapkan 90 hari itu paling lambat untuk mendapatkan pengobatan setelah didiagnosis," ujarnya.
Baca Juga: Bisakah Wanita Mengalami Kanker Prostat? Ini Penjelasannya
Kemudian, untuk kanker serviks, strategi yang digunakan kurang lebih sama dengan kanker payudara, namun ada satu poin tambahan yang digunakan untuk mencegah kanker serviks yakni dengan imunisasi HPV (Human Papilloma Virus). "Di antara banyak kanker, baru satu kanker ini yang kita punya cara pencegahan [yaitu] melalui imunisasi," beber Elvieda.