style
Langganan

5 Jenis Fobia yang Aneh, Jangan-Jangan Kamu Termasuk? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Danang Nur Ihsan Akhdan Fahmi  - Espos.id Lifestyle  -  Minggu, 28 Februari 2021 - 02:00 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi takut (Freepik)

Esposin, SOLO -- Merasa takut karena melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang membuat merasa terancam bahaya adalah hal wajar. Namun, ada beragam jenis ketakutan atau fobia yang aneh.

Istilah fobia bisa diartikan sebagai rasa takut berlebihan yang tidak masuk akal. Tidak seperti rasa takut pada umumnya, fobia biasanya berkaitan dengan satu hal yang spesifik.

Advertisement

Terkadang fobia juga bisa disebabkan hal aneh, berikut kami sajikan 5 jenis fobia aneh yang bisa diderita seseorang sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, beberapa waktu lalu.

Ergophobia

Ergophobia adalah ketakutan terhadap pekerjaan. Artinya, orang yang menderita fobia ini merasa takut jika harus bekerja, baik dalam kelompok atau di depan umum.

Lorna Liebenberg, seorang warga dari Port Elizabeth Afrika Selatan, merupakan salah satu penderita ergophobia. Selama 17 tahun, ia mengaku tidak pernah bekerja atau berada di tempat bekerja.

Advertisement

Lorna Liebenberg, seorang warga dari Port Elizabeth Afrika Selatan, merupakan salah satu penderita ergophobia. Selama 17 tahun, ia mengaku tidak pernah bekerja atau berada di tempat bekerja.

Baca Juga: Kisah Pilu Bocah Sragen Diamputasi: Tukang Pijat hingga Sangkal Putung Kerap Jadi Jujugan

Fobianya semakin parah setiap kali Lorna mendaftar kerja. Setiap kali ia memikirkan tentang kerja, perasaan takut tiba-tiba muncul.

Advertisement

Dalam beberapa kasus, penderita jenis fobia ini akan merasa sakit apabila disentuh orang lain. Fobia ini sangat mengganggu seseorang untuk bisa bersosialisasi dengan lingkungannya.

Seorang pria asal Amerika berinisial A.J. mengaku merasa sakit ketika disentuh oleh seseorang. Fobia aneh yang dideritanya sangat parah, sampai-sampai ia mengingat setiap orang yang pernah menyentuhnya.

Ablutophobia

Ablutophobia adalah rasa takut untuk mandi, mencuci, dan membersihkan. Jenis fobia ini lebih umum terjadi pada perempuan dan anak-anak daripada pria.

Ablutophobia kemungkinan besar disebabkan oleh trauma yang berhubungan dengan kecelakaan waktu kecil yang melibatkan air, seperti tenggelam. Orang tua yang memberikan hukuman mandi kepada anaknya juga berhubungan dengan jenis fobia ini.

Advertisement

Baca Juga: Kuliner Wonogiri: 5 Camilan Tradisional Laziz Khas Kota Gaplek

Ablutophobia bisa berakibat parah seperti sebuah kasus dari Inggris yang dialami Thomas Townsend. Ia mengalami fobia aneh untuk mandi. Untuk menghindari mandi Thomas memilih menggunakan deodoran dalam jumlah banyak.

Nahasnya, Thomas meninggal karena terlalu banyak menghirup gas butana yang dihasilkan oleh deodoran semprot. Gas butana bisa berakibat fatal apabila dihirup dengan kadar yang tinggi.

Heliophobia

Heliophobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap sinar matahari. Mereka yang menderita heliophobia sering kali merasakan sensasi sakit yang sebenarnya tidak terjadi dan merasa gelisah ketika terkena sinar matahari langsung.
Advertisement

Meskipun waspada terhadap paparan sinar matahari memang bisa mengurangi risiko kanker kulit, tetapi ketakutan yang berlebihan terhadap sinar matahari bisa membuat seseorang dianggap aneh.

Seorang warga Inggris bernama Lucy merupakan salah satu penderita jenis fobia aneh ini. Ketika terkena sinar matahari ia merasa panik dan ketakutan, ia tidak bisa tahan terkena sinar matahari lebih dari 10 menit.

Nomophobia

Nomophobia sendiri merupakan singkatan dari “no mobile phone phobia”. Penderita nomofobia cenderung bosan, kesepian, dan merasa tidak nyaman ketika tidak memiliki akses ke telepon genggamnya.

Baca Juga: Ini Dia Rumah Coklat Bodag, Tempat Produksi dan Pemasaran Cokelat Khas Madiun

Bahkan jenis fobia aneh ini bisa dipicu ketika kehabisan baterai, kuota, pulsa, atau berada di luar jaringan. Fobia ini muncul seiring perkembangan teknologi komunikasi.

Sebuah penelitian menyebutkan semakin muda seseorang, maka semakin mungkin ia memiliki ketergantungan terhadap gadget. Kabar baiknya, penderita Nomophobia tidak memerlukan penanganan medis khusus, cukup membiasakan diri.

Advertisement
Danang Nur Ihsan - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif