Esposin, SOLO-Meski dalam jumlah tertentu, racun sianida ini bisa dengan instan membunuh siapapun yang mengonsumsinya, kenyataannya ada sejumlah bahan pangan secara alami memproduksi zat ini. Nah agar tidak keracunan, Anda perlu tahu cara tepat mengolah atau mengonsumsinya.
Kendati bahan pangan ini secara alami memproduksi sianida, waspada boleh tapi tidak perlu khawatir berlebihan. Dosis sianida 1–2 miligram per kilogram berat badan diketahui dapat menyebabkan kematian. Namun, dalam dosis lebih kecil pun sianida tetap berbahaya bagi jantung dan otak, bahkan bisa menyebabkan koma. Jenis Makanan yang Mengandung Sianida
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Berikut ini adalah beberapa jenis bahan pangan yang secara alami mengandung atau memproduksi sianida seperti dikutip dari alodokter.com, Selasa (2/11/2021) :
1. Singkong
Singkong merupakan salah satu bahan pangan yang memproduksi sianida. Umbi ini bisa berbahaya apabila dikonsumsi dalam kondisi mentah, terlalu banyak, atau diolah dengan cara yang salah. Ini karena singkong mengandung bahan kimia yang disebut glikosida sianogenik, yang dapat melepaskan zat sianida dalam tubuh saat dikonsumsi. Di beberapa negara, singkong telah terbukti dapat menyerap bahan kimia berbahaya dari tanah, seperti arsenik dan kadmium, yang dapat meningkatkan risiko kanker. Namun, jika diolah dengan cara yang benar dan dikonsumsi dalam jumlah wajar, singkong tetap aman untuk dikonsumsi.Baca Juga: Waspada! Ini Efek Racun Apotas yang Merenggut Nyawa Ibu di Klaten
Cara mengolah singkong yang benar adalah dengan mengupas kulit singkong sampai bersih, karena kulit singkong mengandung sianida paling tinggi. Selanjutnya, rendam singkong setidaknya dua hari sebelum dimasak dan masaklah singkong sampai matang. Cara aman untuk mengonsumsi singkong lainnya adalah dengan memadukannya dengan makanan yang mengandung protein. Hal ini karena protein diketahui dapat menghilangkan sianida dari tubuh.
2. Apel
Di bagian tengah apel, terdapat biji-biji kecil berwarna hitam yang mengandung zat amigdalin. Nah, saat berinteraksi dengan enzim pencernaan, zat ini akan melepaskan sianida. Namun, Anda tak perlu khawatir karena untuk mencapai dosis sianida yang berbahaya setidaknya diperlukan sekitar 200 biji apel.3. Kacang almond
Kacang almond pahit yang mentah memiliki kandungan amigdalin glikosida, yaitu zat kimia yang dapat melepaskan racun sianida saat dikonsumsi. Agar tetap aman dikonsumsi, kacang almond harus melalui proses pengolahan, seperti dipanggang atau direbus, karena cara ini dapat mengurangi kadar sianida dalam almond.Baca Juga: Bereaksi 5 Menit, Racun Potas Sebabkan Ibu 3 Anak di Juwiring Meninggal
Namun, jika Anda masih ragu akan kandungan sianida dalam kacang almond, pilihlah kacang almond manis. Almond manis mengandung amigdalin glikosida yang lebih rendah daripada almond pahit, sehingga tidak menghasilkan sianida yang berbahaya.
4. Buah persik dan aprikot
Biji buah persik dan aprikot mengandung zat glikosida sianogenik yang dapat berubah menjadi sianida ketika dikonsumsi. Selain itu, ekstrak biji aprikot juga diketahui mengandung sianida yang dapat menyebabkan hipoksia atau rendahnya kadar oksigen di sel dan jaringan tubuh.Baca Juga: Lucinta Luna Akui Sosok Muhammad Fatah Hanyalah Cosplay
Namun, biji dari buah-buahan ini tetap aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, yaitu sekitar 6–10 biji per hari. Biji buah aprikot dianggap sebagai superfood dan memiliki sifat antikanker serta baik untuk detoksifikasi.
5. Buah ceri
Sama seperti buah persik dan aprikot, buah ceri juga memiliki biji yang mengandung glikosida sianogenik. Namun, Anda tak perlu khawatir karena daging dari buah ceri sendiri aman untuk dikonsumsi. Jadi, pastikan Anda menghilangkan biji dari buah ceri sebelum mengonsumsinya untuk mencegah keracunan sianida, ya.