by Mutiara Nabila - Espos.id Lifestyle - Selasa, 7 Mei 2024 - 16:09 WIB
Esposin, JAKARTA – Berikut ini 10 negara termiskin di dunia, meskipun mereka memiliki sumber daya alam yang melimpah. Negara-negara di dunia sebenarnya mempunyai kekayaan dan sumber daya yang cukup untuk menjamin seluruh umat manusia menikmati standar hidup yang layak. Namun, masyarakat di negara-negara seperti Burundi, Sudan Selatan, dan Republik Afrika Tengah masih hidup dalam kemiskinan yang parah.
Sementara itu, bagi negara-negara yang berpotensi menjadi negara termiskin di dunia seperti Afghanistan, Suriah, dan Eritrea, ketidakstabilan politik dan konflik yang terjadi selama bertahun-tahun membuat mustahil untuk melakukan penilaian karena kurangnya angka ekonomi yang dapat diandalkan.
PDB per kapita sering kali dianggap sebagai metrik standar untuk mengukur tingkat kemiskinan suatu negara, untuk menunjukkan perbedaan biaya hidup dan tingkat inflasi dengan menggunakan paritas daya beli.
Namun, sulit untuk menentukan penyebab tunggal kemiskinan jangka panjang. Beberapa faktor seperti pemerintahan yang korup, dapat membuat negara yang sangat kaya menjadi negara miskin. Begitu juga dengan sejarah kolonisasi yang eksploitatif, lemahnya supremasi hukum, perang dan kerusuhan sosial, kondisi iklim yang buruk, atau negara tetangga yang bermusuhan dan agresif.
Namun, sulit untuk menentukan penyebab tunggal kemiskinan jangka panjang. Beberapa faktor seperti pemerintahan yang korup, dapat membuat negara yang sangat kaya menjadi negara miskin. Begitu juga dengan sejarah kolonisasi yang eksploitatif, lemahnya supremasi hukum, perang dan kerusuhan sosial, kondisi iklim yang buruk, atau negara tetangga yang bermusuhan dan agresif.
Faktor lainnya di antaranya adalah negara yang terlilit utang tidak akan mampu membiayai sekolah yang bagus, dan angkatan kerja yang berpendidikan rendah akan membatasi kapasitas kerja. Selain itu, pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu juga memperburuk keadaan negara yang sudah buruk.
Di 10 negara terkaya di dunia rata-rata daya beli per kapita tahunannya lebih dari USD110.000. Sedangkan, di 10 negara termiskin kurang dari USD1.500. Bagian terburuknya adalah kemiskinan sering kali cenderung menambah kemiskinan.
Meski begitu, Rajoelina terpilih kembali pada Desember 2023. Selain itu, negara ini juga dihadapkan pada serangkaian tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seiring dengan dampak ekonomi dan sosial dari pandemi Covid-19, ketika pengiriman gandum dari Ukraina terhenti akibat invasi
Rusia pada 2022, harga pangan meroket, sehingga memperdalam penderitaan warga negara kepulauan tersebut. Madagaskar juga termasuk dalam 10 negara teratas di dunia yang paling rentan terhadap bahaya iklim, dengan kekeringan, banjir, dan angin topan yang mengakibatkan kematian dan perpindahan penduduk, serta kerusakan pada rumah, infrastruktur, dan tanaman pangan.
Teolog dan politisi Lazarus Chakwera yang dilantik menggantikannya, menyatakan bahwa dia ingin memberikan jenis kepemimpinan yang membuat semua orang sejahtera, namun perubahan struktural lambat terwujud. Saat ini, Malawi sedang bergulat dengan krisis ekonomi yang menyebabkan kekurangan bahan bakar, lonjakan harga pangan, dan devaluasi mata uang yang tajam.
Pada 2023, menurut Bank Dunia, lebih dari 70% penduduk diperkirakan hidup di bawah garis kemiskinan internasional.
Namun, pada musim panas 2023, Bazoum digulingkan dan dipenjarakan oleh anggota pengawal presidennya. Junta militer tetap berkuasa sejak saat itu.
Sekitar 65% dari sekitar 100 juta penduduk negara ini hidup dengan pendapatan kurang dari US$2,15 per hari. Namun Bank Dunia mengatakan Kongo mempunyai sumber daya dan potensi untuk menjadi salah satu negara terkaya di Afrika dan pendorong pertumbuhan bagi seluruh benua.
Negara ini sudah menjadi produsen kobalt terbesar di dunia dan sumber tembaga utama di Afrika, yang penting dalam produksi kendaraan listrik.
Namun, meski keberhasilan pemilunya dipandang sebagai langkah penting menuju rekonstruksi nasional, sebagian besar wilayah negara tersebut masih dikuasai oleh kelompok anti-pemerintah dan milisi.
Meskipun terdapat permasalahan dan kemunduran, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan telah meningkat secara moderat, didorong oleh industri kayu, kebangkitan sektor pertanian, dan kembalinya sebagian penjualan berlian.
Dengan sekitar 80% dari sekitar 13 juta penduduk Burundi bergantung pada pertanian subsisten, kerawanan pangan hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara-negara Afrika sub-Sahara. Selain itu, akses terhadap air dan sanitasi masih sangat rendah dan kurang dari 5% penduduk mempunyai listrik. Presiden Evariste Ndayishimiye telah melakukan upaya untuk meluncurkan kembali perekonomian dan memperbaiki hubungan diplomatik, dan pada 2022 baik Amerika Serikat maupun Uni Eropa melanjutkan bantuan setelah mencabut sanksi keuangan. Sayangnya, meski pertumbuhan meningkat, inflasi tahun ini diperkirakan masih berada di kisaran 22%.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "10 Negara Termiskin di Dunia, Mayoritas di Benua Afrika"